LAPORAN
KUNJUNGAN MUSEUM
RONGGOWARSITO SEMARANG
Identitas Penulis:
Nama : Dewi
Zulaeva
NIM : 133911053
Kelas : TBI- 6A
UNIVERSITAS NEGERI WALISONGO SEMARANG
Museum Ronggowarsito terletak di Jl. Abdulrachman
Saleh Semarang. Berdirinya
Museum Ronggowarsito dimulai sejak 5 Juli 1975 dan diresmikan pada hari Sabtu
Pahing, 2 April 1983. Dinamakan Museum Ronggowarsito dikarenakan beberapa
pertimbangan diantaranya Pengambilan nama Ronggowarsito sendiri dari nama
Seorang Pujangga Keraton Surakarta Hadiningrat yaitu Raden Ngabehi Ronggowarsito
yang telah banyak meninggalkan kebudayaan bagi masyarakat Indonesia pada
umumnya dan masyarakat Jawa pada khususnya.
Museum ini merupakan
bangunan dua lantai yang menyimpan koleksi kerajinan dan seni Jawa, foto
dokumenter, keris, lukisan, dan warisan budaya Jawa lainnya. Museum
Ronggowarsito Semarang dilengkapi auditorium, perpustakaan, laboratorium,
gudang dan taman. Di museum ini ada empat gedung utama, masing-masing dua
lantai. Di delapan ruang gedung yang luasnya masing-masing 400 m2 itu terdapat
sekitar 40.000 koleksi, dari mulai jaman prasejarah hingga jaman setelah
proklamasi kemerdekaan.
Didalam museum ini ada 4 gedung, pertama gedung A,
gedung B, gedung C dan gedung D. Gedung
A sebagai ruang Geologi dan Paleontologi.Lantai I adalah ruang geologi yang
menampilkan gunungan blumbangan, meteorit, material gunung berapi,
stalaktit-stalakmit dan batu mulia. Lantai II berisi kerangka gajah Elephas,
fosil gading gajah purba (stegodon) yang panjangnya lebih dari 3 m, replika
fosil pithecanttropus erectus VIII, fosil tanduk kerbau, lukisan tentang
kehidupan reptil. Gedung
B sebagai ruang Sejarah Hindu-Budha, Islam dan kolonial dan ruang keramik dan
batik. Lantai
I sebagai ruang sejarah Hindu-Budha, Islam dan kolonial yang menampilkan arca
Ganesha terbesar dimuseum, arca Bodhisatwa, pintu Paduraka Masjid Kudus,
Meriam, Genta Kapal, dan Tombak Maling. Lantai II ruang keramik
dan batik menampilkan koleksi keramik dari Dinasti Ming abad XIV, keramik
Belanda dan Inggris, gerabah lokal dan batik dari beberapa kabupaten di Jateng. Gedung C adalah galeri
bersejarah perjuangan bersenjata pada lantai I. Pada lantai I ini
dibagi menjadi dua bagian: koleksi semasa perjuangan fisik dan diploma. Lantai II sebagai
ruangan yang mencakup ruang teknologi mata pencaharian, ruang teknologi
industry, transformasi, ruang teknologi kerajinan, dan rumah tinggal. Yang terakhir gedung D
sebagai galeri pembangunan pada lantai I, galeri ini dikelompokkan kedalam
ruang pembangunan, ruang tradisi Nusantara. Lantai II sebagai galeri
kesenian yang dipisahkan menjadi seni pagelaran, seni pertunjukkan dan seni
musik.
Peninggalan budaya dijawa antara lain: candi, wayang, gunungan
blumbangan, keris dan blencong.
a.
Candi
merupakan bangunan yang berfungsi sebagai tempat menyembah para dewa pada
Hindu-Budha. Candi-candi
yang berada di Jawa antara lain Candi Pawon, Candi Mendhut, Candi Dieng, dan
Candi Cetho, Candi Gedongsongo, Candi
Prambanan.
b.
Wayang
adalah buah karya seni adi luhur bangsa Indonesia.Ia merupakan wujud hasil olah
sistem gagasan perilaku masyarakat Indonesia. Beberapa prasasti telah
membuktikan bahwa pertunjukan wayang telah ada pada jaman kuno. Misalnya empat
lempengan tembaga yang ditemukan di
Bali. Lempengan ini menyebutkan kata ringgit. Kata ringgit ini
sebagai sinonim dari kata wayang. Sementara
itu, relief pada candi seperti relief di candi Prambanan, candi Panataran juga
ditemukan jejak dekoratif bentuk wayang mirip wayang beber. Macam-macam wayang
yaitu wayang sadat, wayang golek, wayang kulit, wayang
warta, wayang budha, dan
lain-lain.
c. Gunungan
blumbangan merupakan penggambaran tentang alam semesta, manusia dan
lingkungannya, sebagai simbol dan filosofi tentang makhluk hidup di dunia yang
digambarkan secara berlawanan. Kanan-kiri, atas-bawah, depan-belakang. Kanan
melambangkan kebenaran, atas melambangkan kejayaan, depan melambangkan
ketulusan. Kepercayaan tersebut diyakini masyarakat Jawa Tengah bahwa untuk
mencapai tujuan mulia pasti akan mendapatkan rintangan, yang mana di dalam
gunungan blumbangan digambarkan dengan berbagai jenis binatang buas. Gunungan
blumbangan pertama kali diciptakan pada abad XIV M oleh Raden Patah. Dalam budaya jawa
biasanya gunungan blumbangan ini ditampilkan dalam pertunjukan wayang.
d.
Keris
merupakan senjata khas masyarakat Jawa dan kalangan masyarakat Jawa.Keris
dianggap sebagai benda leluhur. Namun
masyarakat kurang memahami senjata tradisional tersebut. Dengan perkembangan
zaman, banyak masyarakat Jawa tidak mengetahui sejarah keris, makna
sebenarnya, fungsi keris dan dan bagaimana menempatkan keris dengan tepat
sehingga banyak yang disalahgunakan.
e. Blencong
merupakan alat penerangan untuk pertunjukan wayang pada masa lampau yang
menggunkan bahan bakar minyak kelapa. Blencong ini terbuat dari kayu berukir
ataupun perunggu, dengan lubang ditengah untuk menaruh minyak dan sumbu. Namun blencong sekarang
jarang digunakan karena dianggap kurang praktis dan sinarnya kurang terang.
Sedangkan
peninggalan budaya yang terkait dengan Islam
di dalam museum ronggowarsito ini antara
lain miniatur menara masjid Kudus, miniatur (sirap atap) masjid Demak, Jambangan, dan Mustaka Masjid.
a.
Minatur
Menara Kudus yang terdapat di museum Ronggowarsito Semarang, merupakan bangunan
duplikat Menara kudus yang dibuat mirip dengan Menara Kudus dengan bahan dari
batu bata meski dengan ukuran yang lebih kecil. Miniature ini sekaligus sebagai
tanda budaya dan representasi akar cultural masyarakat Kudus yang dijiwai
semangat Sunan Kudus. Dengan demikian, dengan melihat menara kudus pengunjung
lalu diingatkan pada romantisme sejarah perjuangan Sunan Kudus dalam dakwah
Islamyang begitu santun dan toleran. Dalam hal ini tentu membawa pencitraan
akan masyarakat Kudus disamping dikenal kuat religiusitasnya juga jiwa pedagang
yang tinggi sebagaimana Sunan Kudus.
b. Minatur
Masjid Agung Demak yang terdapat di museum Ronggowarsito Semarang ini merupakan bangunan
duplikat Masjid Agung Demak yang dibuat mirip dengan Masjid Agung Demak dengan
bahan dari kayu meski dengan ukuran yang lebih kecil. Sirap atap masjid
Demak, atap bersusun tiga masjid Demak melambangkan orang yang beriman dimulai dari mukmin,
muslim, dan muhsin, serta islam dan ihsan.Juga melambangkan tiga tingkatan
dalam tasawuf yang dari bawah keatas melambangkan syari’at,tarekat , dan ma’rifat. Pada waktu
dibangun atap masjid demak terbuat dari welit, kemudian tahun 1710 Paku Buana I
memerintahkan untuk mengganti welit dengan sirap dari kayu. Dalam tradisi Jawa
atap hanya boleh digunakan pada atap-atap rumah bangunan.sirap terbuat dari
kayu jati yang tua.
c.
Jambangan
ini berfungsi sebagai wadah air yang digunakan untuk bersuci sebelum memasuki
makam tokoh Islam Nyi Ageng Malokoh. Beliau adalah tokoh penting penyebar agama
Islam di Rembang. Berdasarkan tipe nisannya diperkirakan makam ini berasal dari
abad XV masehi. Jambangan ini Terdapat
di depan makam tokoh Islam Nyi Ageng Malokoh.
d.
Mustaka
Masjid ini berfungsi sebagai tanda masjid. Mustaka Masjid ini berasal dari
Mayong Jepara
Di museum rangga warsito ini juga terdapat macam-macam sejarah peninggalan kesenian.
Peninggalan-peninggalan ini menampilkan berbagai koleksi benda dan peralatan
kesenian. Koleksi-koleksi ini dipisahkan menjadi beberapa bagian, yaitu:
1.
Seni
Pergelaran
Seni pergelaran ditampilkan dalam bentuk kesenian
wayang yang merupakan kesenian khas Jawa yang termodifikasi dalam berbagai
bentuk latar budaya yang diangkat. Contohnya : wayang beber, wayang purwa,
wayang potehi, wayang suluh, wayang pesisiran, wayang golek, wayang wahyu,
wayang warta, dll.
2.
Seni
Pertunjukan
Seni pertunjukan ditampilkan dalam berbagai hiburan
rakyat, diantaranya: Kuda
lumping, Barongan, Nini Thowok, Sintren, Kethoprak.
3.
Seni
Musik
Terdapat beberapa macam peninggalan seni musik yang
berkembang di Jawa Tengah, dan di museum
ronggowarsito ini diantaranya:
a.
Gambang Semarang
Berasal dari sebuah kelompok Gambang Kromong yang berasal
dari daerah kedaung Bulak, Jakarta Selatan.
b.
Gamelan
Merupakan alat-alat musik tradisional jawa yang
digunakan untuk upacara-upacara adat dan pergelaran wayang.
c.
Rebana
Merupakan seni musik tradisional Jawa yang
bernafaskan Islam yang digunakan untuk mengiringi bacaan-bacaan sholawat.
4.
Seni
Kerajinan
Seni kerajinan Jawa
Tengah yang ada di museum diantara adalah:
a.
Kerajinan
bambu
Merupakan
kerajinan dengan bahan dasar bambu, contohnya: cething, caping, lampu petromak.
a.
Kerajinan
tanah liat
Merupakan kerajinan dengan bahan dasar tanah liat,
contohnya: keramik, pot bunga, genteng.
b.
Kerajinan
batik
Merupakan kerajinan menggambar pada kain dengan
menggunakan alat berupa malam, canthing.
Kebudaayan-kebudyaan Jawa digunakan
Walisongo dalam penyebaran Islam di pulau Jawa. Mereka menggunakan
tradisi-tradisi setempat untuk mensiarkan Islam. Tanpa menghilangkan kebudayaan
setempat, dan tidak juga menyelewengkan ajaran agama Islam.
Islam merupakan agama yang merangkul
seluruh umat manusia. Jadi sebagai muslim yang baik kita harus dapat mensiarkan
Islam dengan cara yang tepat. Supaya mereka para non-muslim dapat menerimanya
dengan tangan terbuka.
KESIMPULAN
Masa
klasik di Indonesia ditandai dengan masuknya pengaruh Hindu Budha. Pengaruh
kebudayaan asing tersebut ternyata telah membawa perubahan besar dalam bidang
kepercayaan, struktur pemerintahan dan berbagai aspek kehidupan masyarakat.
Bersama dengan pengaruh masuknya Hindu Budha tersebut ternyata telah membawa
bangsa Indonesia memasuki zaman sejarah.
Museum
Ronggowarsito merupakan salah satu tempat penyimpanan barang-barang bersejarah
nuansa Jawa. Di sana banyak terdapat peninggalan di masa lampau, Peninggalan budaya
dijawa antara lain: candi,
wayang, gunungan blumbangan, keris
dan blencong. Peninggalan yang bercorak
Islam diantaranya ada miniatur masjid, Al-Qur’an dll. Macam-macam sejarah peninggalan kesenian juga
terdapat dalam museum Ronggowarsito.